Pematangan Lahan Relokasi SD 007 Bontang Mulai Rampung, Kadis Dikbud : Butuh 1,6 M
Bontang – Upaya relokasi bangunan SD 007 Bontang Utara mulai dilakukan tahun ini. Lokasi baru bangunan tersebut berada di samping Rusunawa Guntung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bambang Cipto Mulyono mengatakan proses ini membutuhkan anggaran senilai Rp1,6 miliar. “Tahun ini pematangan lahannya bakal rampung,” kata Bambang.
Lokasi baru yang akan diratakan merupakan aset pemkot. Luasannya mencapai 1,5 hektare. Sementara pembangunan gedung sekolah nantinya baru bisa dilakukan minimal tahun depan.
“Pembangunannya dipastikan bertahap. Menyesuaikan kondisi keuangan daerah,” ucapnya.
Kini, Disdikbud masih melakukan penyusunan dokumen. Sebelum diajukan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk proses lelang pematangan lahan. Menurutnya lokasi ini telah ditinjau Wali Kota Bontang Basri Rase, Agustus lalu. Orang nomor satu di Kota Bontang ini memberi restu untuk proses relokasi gedung sekolah.
Diketahui SD 007 Bontang Utara memiliki 19 rombongan belajar. Dengan jumlah peserta didik yakni 577. Lokasi sekolah sebelumnya berada di Jalan Tari Gantar 2. Sedugang masalah mendera satuan pendidikan ini. Pertama ialah jumlah toilet yang saat ini masih dinilai kurang. SD Negeri 007 hanya memiliki 6 toilet. Padahal dengan jumlah peserta didik tersebut idealnya memiliki 17 toilet.
Kepala SD 007 Bontang Utara Nurmiani mengaku bersyukur dengan rencana ini. Ia pun berharap pasca pematangan lahan nanti rampung lanjut untuk pembangunan fisik.
“Ada progres mengenai relokasi sekolah kami, alhamdulillah. Mengingat ketersediaan fasilitas sarana prasarana yang kami miliki saat ini sangat terbatas dan kurang mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran,” ujarnya.
Selain toilet, SD Negeri 007 tidak memiliki aliran limbah seperti septic tank sehingga kerap muncul ular. Kemudian, saat hujan tiba area pelataran sekolah tergenang banjir dan kerap menghambat aktivitas belajar. Bahkan, bau amoniak yang ditimbulkan dari pabrik kerap tercium saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya, beberapa siswa mengeluh sakit.
Kemudian, SD Negeri 007 tidak memiliki rombel yang cukup sehingga harus menerapkan dua sif. Belum lagi sekolah yang terletak di RT 07, Kelurahan Guntung, itu tidak memiliki kantin, tidak ada tempat parkir, dan pengamanan yang minim. Sebab, gedung sekolah terbagi menjadi dua bagian. Yang mana, ditengah sekolah terdapat rumah warga.
Melihat kondisi di lapangan, Basri mengakui keadaan sekolah tidak laik. Sehingga berdampak pada kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, ia akan menindaklanjuti keluhan tersebut dengan mengalokasikan anggaran melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Seharusnya sekolah memiliki sapras terpadu. Tapi nyatanya tidak,” ujar Basri.
Bangunan sekolah yang lama bakal dialihfungsikan menjadi bangunan lain. Misalnya difungsikan sebagai bangunan paud, TK, mitra kelurahan, puskesmas dan sebagainya.“Setelah direlokasi bebas mau difungsikan sebagai apa. Area perkantoran atau lainnya yang penting kondisi sekolah ini harus diselamatkan dulu,” sebutnya.
Kata Basri, untuk membangun gedung baru setidaknya pemerintah harus menyiapkan total anggaran sekira Rp50 miliar lebih. (*)